1.
Pengertian Partisipasi
Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
1.1 Pengertian partisipasi menurut para ahli :
A.
Menurut
Suharto Dan Iriyanto
Partisipasi
adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan, keikutsertaan, peran dengan
demikian dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran serta.
B.
Menurut
Carter
Peran serta merupakan proses
komunikasi dua arah yang terus menerus untuk meningkatkan pengertian masyarakat
atas suatu proses dimana masalah-masalah dan kebutuhan lingkungan sangat
dianalisa oleh bidang yang bertanggung jawab. Tujuan peran serta masyarakat
menurut carter adalah untuk menghasilkan masukan dengan persepsi yang berguna
dari warga Negara dan masyarakat.
C.
Menurut
Huneryager dan Heckman
Partisipasi adalah sebagai
keterlibatan mental dan emosi individual dalam situasi kelompok mendorongnya
member sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab mereka.
1.2 Pendapat-pendapat para
ahli tentang hubungan partisipasi terhadap koperasi:
A. Pendapat Sagimun MD
A. Pendapat Sagimun MD
Koperasi
adalah suatu alat untuk memperbaiki kehidupan berdasarkan tolong menolong diri
sendiri dan auto activity dalam bentuk kerja sama.Hal ini menunjukkan bahwa
koperasi hanyalah suatu alat untuk mencapai tujuan bersama, alat tersebut dapat
berjalan bila orang-orang bisa bekerja sama. Dengan demikian yang bisa
menghidupkan sarana untuk memperbaiki kehidupan yang berdasarkan atas kegotong
royongan atau kekeluargaan tidak lain adalah partisipasi anggota.[1]
B. Pendapat dari Syamsuri
Menyatakan bahwa koperasi hanya bisa
hidup, tumbuh dan berkembang apabila mendapatkan dukungan dari para anggotanya,
yaitu orang-orang yang sadar akan keanggotaannya, mengetahui hakdankewajibannya
serta mampu dan bersedia mengikuti aturan permainan dalam organisasi koperasi.
C. Pendapat dari Hendar Kusnadi
“Koperasi adalah
badan usaha perusahaan yang pemilik dan pelanggannya adalah sama, yaitu para
anggotanya dan ini merupakan prinsip identitas ganda.” dan dikatakan pula bahwa
“sukses tidaknya, berkembang tidaknya, bermanfaat tidaknya dan maju mundurnya
suatu koperasi sangat tergantung sekali pada peran partisipasi aktif para
anggotanya.”
Jadi pada koperasi
pengertian partisipasi adalah peran serta anggota terhadapan kegiatan yang
diselenggarakan koperasi.
Istilah
partisipasi ini dikembang untuk menyatakan peran serta (keikutsertaan)
seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karen aitulah
partisipasi anggota koperasi sangat menentukan keberhasilan koperasi.
2. Dimensi-dimensi partisipasi di jelaskan sebagai berikut:
A. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, di bagi menjadi dua
yaitu:
1. Partisipasi yang dipaksa (Forced)
2. Prtisipasi Sukarela (Foluntary)
B. Dimensi Partisipasi di pandang dari bentuknya, dibagi menjadi
dua yaitu:
1. Partisipasi
bersifat normal (formal participation)
2. Partisipasi
bersifat informal (informal participation)
C. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya terbagi
menjadi dua yaitu:
1. Partisipasi secara
langsung
2. partisipasi secara
tidak langsung
D. Dimensi Partisipasi dipandang dari segi kepantingan dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Partisipasi
kontributis
2. Partisipasi
intensif
3. Arti penting Partisipasi
Partisipasi
merupakan faktor yang paling menentukan dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan
suatu organisasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus memperoleh
dukungan dari anggota.Untuk keperluan itu pihak manajemen memerlukan berbagai
informasi yang berasal dari anggotanya. Informasi ini dapat diperoleh jika partisipasi
dalam koperasi berjalan
3.1 Arti
pentingnya Partisipasi Bagi Anggota:
a.
Meningkatkan
rasa percaya diri
b.
Menimbulkan
rasa handarbeni hangrungkebi
c.
Meningkatkan
semangat
d.
Meningkatkan
gairah kerja
e.
Arti
Penting Bagi koperasi / manajemen
f.
Memegang
peran penting dalam perkembangan koperasi
g.
Memperbaiki
penampilan komparatif koperasi
Pentingnya
partisipasi dalam koperasi juga dapat di lihat pada pasal 17 ayat 1 UU no. 25
tahun 1992 tentang perkoperasian yang menyebutkan bahwa anggota koperasi adalah
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Tanpa partisipasi anggota, koperasi
tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi dapat berhasil
dalam kompetisi, tetapi tak akan ada artinya bila anggota tak memanfaatkan keunggulan
Untuk mengatasi penampilan yang buruk dari koperasi, menghilangkan salah tindak
pihak manajemen dan membuat kebijaksanaan pengelola diperhitungkan.
Agar pihak manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan berapa banyak serta kualitas pelayanan yang bagaimana yang diperlukan oleh para anggota.
Agar pihak manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan berapa banyak serta kualitas pelayanan yang bagaimana yang diperlukan oleh para anggota.
4. Biaya Partisipasi Anggota
Biaya Partisipasi
adalah biaya yang timbul sebagai dampak keikutsertaan anggota dalam pengelolaan
koperasi. Biaya ini bukan hanya biaya penyelenggaraan rapat dan biaya
perjalanan dalam rangka partisipasi, tetapi juga biaya oportunitas karena ada
partisipasi. Biaya oportunitas adalah kesempatan melaksanakan proses produksi
yang hilang karena adanya proses partisipasi.[2]
Partisipasi yang
paling berhasil adalah yang efisien (perhitungan selisih antara besar biaya
partisipasi dengan manfaat yang ditimbulkan oleh partisipasi tersebut) dan
efektif (tujuan yang hendak dicapai oleh partisipasi dapat terlaksana dengan
baik). Efektifitas dan efisiensi koperasi pada dasarnya sangat ditentukan oleh
ukuran koperasi, struktur keanggotaan dan fungsi koperasi.
5. Kualitas Partisipasi anggota
Menurut David Corten bahwa
untuk mencapai partisipasi anggota yang efektif harus bekerja “Model 3
kesesuaian” The fit model of participation), yakni perlu ada kesesuaian antara:
1. Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau keinginan para anggotanya
2. Kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan – keputusan pelayanan koperasi
3. Kesesuaian antara tugas program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi
1. Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau keinginan para anggotanya
2. Kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan – keputusan pelayanan koperasi
3. Kesesuaian antara tugas program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi
Model 3
Kesesuaian ( The Fit Model of Participation), tersebut dapat diilustrasikan
seperti terlihat pada bagan 3 berikut :
Apabila salah satu dari tiga jenis
kesesuaian diatas, tidak terjadi atau dapat terpenuhi, maka anggota akan
menggunakan alat partisipasinya dengan keluar dari koperasi (exit) atau anggota
yang pasif.
Jurus lain bahwa, partisipasi anggota dipengaruhi oleh keterbukaan (transparansi) dan akuntabilitas koperasi kepada anggotanya. Hal yang perlu diperhatikan oleh para koperasiawan bahwa, anggota memerlukan laporan pelayanan yang transparan dan akuntabel, yang kemudian dapat disebut neraca Pelayanan. Neraca Pelayanan harus menggambarkan perkembangan koperasi.
Padahal partisipasi anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang melekat pada diri anggotanya maupun bentuk, jenis dan kualitas pelayanan, yang kemudian membentuk kepuasan dan motivasi anggota untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Proses penyusunan Neraca Pelayanan Koperasi Tercermin dalam Perencanaan dan pengendalian Koperasi dalam melakukan Kegiatan pelayanan ke anggota dan bisnis dengan non anggota, ilustrasinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Jurus/kiat meningkatkan loyalitas-partisipasi anggota menurut beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan menjadi 2 (dua)bagian atau 2 hal yang sangat diutamakan dalam kualitas anggota. yakni :
Jurus lain bahwa, partisipasi anggota dipengaruhi oleh keterbukaan (transparansi) dan akuntabilitas koperasi kepada anggotanya. Hal yang perlu diperhatikan oleh para koperasiawan bahwa, anggota memerlukan laporan pelayanan yang transparan dan akuntabel, yang kemudian dapat disebut neraca Pelayanan. Neraca Pelayanan harus menggambarkan perkembangan koperasi.
Padahal partisipasi anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang melekat pada diri anggotanya maupun bentuk, jenis dan kualitas pelayanan, yang kemudian membentuk kepuasan dan motivasi anggota untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Proses penyusunan Neraca Pelayanan Koperasi Tercermin dalam Perencanaan dan pengendalian Koperasi dalam melakukan Kegiatan pelayanan ke anggota dan bisnis dengan non anggota, ilustrasinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Jurus/kiat meningkatkan loyalitas-partisipasi anggota menurut beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan menjadi 2 (dua)bagian atau 2 hal yang sangat diutamakan dalam kualitas anggota. yakni :
1.
Membangun
kepercayaan penuh dari anggota kepada koperasi dan/ atau para pengurus pengawasnya.
2.
Memberikan
manfaat nyata bagi anggota, baik manfaat ekonomi maupun manfaat non ekonomi
dari pelayananjasa/barangkoperasi.
Membangun kepercayaan dari anggota dan optimalnya manfaat koperasi dipengaruhi oleh profesionalisme manajemen. Sebab kepercayaaan anggota akan dipengaruhi oleh transparansi dan akuntabilitas sebagai bagian dari profesionalisme manajemen. Kemudian optimalisasi manfaat koperasi bagi anggotanya, akan dipengengaruhi oleh efesiensi perusahaan koperasi hanya akan bisa dicapai bila perusahaan koperasi professional.[3]
Membangun kepercayaan dari anggota dan optimalnya manfaat koperasi dipengaruhi oleh profesionalisme manajemen. Sebab kepercayaaan anggota akan dipengaruhi oleh transparansi dan akuntabilitas sebagai bagian dari profesionalisme manajemen. Kemudian optimalisasi manfaat koperasi bagi anggotanya, akan dipengengaruhi oleh efesiensi perusahaan koperasi hanya akan bisa dicapai bila perusahaan koperasi professional.[3]
DAFTAR PUSTAKA
Ropke J. (1988). Cultur Values and Efectiveness of Participation In
Indonesia Cooperative
Suwandi, 1998. Koperasi organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial.
FEUI.Jakarta
Yuyun Wirasasmita,1998, Pemberdayaan Koperasi
Menuju Abad XXI, makalah, Bandung: Ikopin.
Comments
Post a Comment